Sabtu, 01 November 2014

Meat


Source: Hello_Sta;lkers

***

Aku tahu namanya.
Dia adalah gadis tercantik, yang mampu membuatku terpesona hingga aku tidak tahu harus bagaimana lagi aku memujanya, namanya adalah Medeline.
Medeline, sang fajar yang anggun!

Aku bekerja di sebuah pemotongan, terkadang aku mempersiapkan daging beku, atau bila kau berminat, aku bisa memberimu potongan daging yang ingin kau makan tentu saja, dengan diskon yang murah. Aku juga suka menamai dagingku yang ada di gudang dengan nama wanita, kau beruntung bila memesan padaku, karena aku memiliki daging dengan kode “Elina”
Saat, itu, aku melihatnya.
Gadis itu! Tinggi, menarik dan pirang dengan mata biru yang indah, aku memandangnya untuk beberapa menit, tersenyum, saat dia berlalu pergi dengan lekukkan tubuh yang sangat menawan, ah. Aku seperti ingin menghapus air liurku saat melihatnya.

**

saat aku tidak bekerja, aku akan melakukan hobyku, memotret, berjalan keliling kota, atau sekedar duduk di tempat yang menyenangkan.
Aku cukup lihai dalam keluar masuk rumah yang ku inginkan, termasuk memandang wajah gadis itu, Medeline saat dia tidur terlelap, dengan baju tidurnya, memotretnya, kemudian memandanginya terus menerus, sungguh aku benar-benar tergila-gila denganya.

Suatu hari, di sebuah BAR! Aku melihatnya, ku beranikan diri mendekatinya, menyapanya dan menawarkan minum untuk mentraktirnya. Namun dia menolakku dengan lembut, sembari tersenyum tipis ke arahku, aku tertawa senang, karena dia sangat lihai memandang orang asing.

Aku tidak memaksanya, dan beranjak pergi. Saat, aku meliriknya, seorang pria mendekatinya, bercanda dan bergurau denganya, dan Medeline menerima minuman dari pria itu. Aku pergi dan kemudian menghilang!!

**

Aku tahu namanya.

Dia adalah gadis tercantik, yang mampu membuatku terpesona hingga aku tidak tahu harus bagaimana lagi aku memujanya, namanya adalah Fransiska.

Fransiska, sang fajar yang anggun!

Aku bekerja di sebuah pemotongan, terkadang aku mempersiapkan daging beku, atau bila kau berminat, aku bisa memberimu potongan daging yang ingin kau makan tentu saja, dengan diskon yang murah. Aku juga suka menamai dagingku yang ada di gudang dengan nama wanita, kau beruntung bila memesan padaku, karena aku memiliki daging dengan kode “Medeline”

Game : Evalator To Other Dimension



Credited by : Dandy
Source : seven-creepy.blogspot.com

Pernahkah kalian mendengar sebuah permainan untuk masuk ke dunia lain? Kira kira seperti ini permainannya..

Permainan ini hanya bisa dimainkan di gedung berlantai 10 (boleh lebih)..

1. Pastikan kamu sendirian dalam permainan ini, kemudian masuk ke dalam lift.

2. Tetaplah di dalam lift, tekan tombol lantai 4. Setelah sampai di lantai 4, kamu jangan keluar. Tetap di dalam lift dan tekan lantai dua. Ulangi langkah tersebut untuk pergi ke lantai 6, 2, dan 10. (jadi urutannya 4-2-6-2-10)

3. Saat kamu akan menuju lantai 10, tekan lantai 5.

4. Akan ada seorang wanita masuk ke lift di lantai 5. Nah, setelah itu, tekan tombol 1, lift ini otomatis akan langsung naik ke lantai 10.

5. Jangan tekan tombol apapun lagi, dan ini adalah kesempatan terakhirmu. Jika sudah melewati lantai 9, kamu tidak akan bisa menyesalinya lagi..

Satu-satunya cara mengetahui apakah kamu sukses atau tidak, jika kamu sukses dalam permainan ini, kamu tidak akan menemukan satu orang pun disana. Kamu akan sendirian dalam kegelapan..

Oh iya, ketika ada wanita masuk kedalam lift tadi.. Jangan pernah ajak dia bicara, karena yang masuk ke dalam lift bukanlah manusia...

''MAD SANTA''




"ibuuuuuuuuuuuu, santa datang..! ibu santa dataaannggg!! liat ibu.. santa datang, dia akan mengabulkan keinginan satu anak malam ini, semoga saja aku, aku ingin psp baru..!!'' kata itulah yang selalu diulang oleh adikku, 'steve'. dia adik yang sangat menyebalkan menurutku, ingin sekali aku membunuhnya lalu memutilasi dia dan membagikan dagingnya kepada tetangga, tapi ... yahhh dia hanya anak kecil.
*
ibuku terlalu pengertian terhadap steve, dia tidak pernah marah dan hanya menganggap itu hanya imajjinasi saja..
sedangkan aku? haha, panggil saja aku fox, aku orang yang tak perduli dengan lingkunganku.. aku tidak suka khayalan dan imajinasi, itu hanya omong kosong nan bullshit!
tetapi adikku? dia selalu saja setiap malam meneriakkan kata ''santa datang.. santa datang" itu benar benar membuatku gila!!
*
*
sampai suatu hari, aku sudah tidak tahan lagi karena dia terus berteriak santa santa... dan santa!! di tengah malam...
tapi aku merasa ada yang berbeda dari teriakan adikku ini, dia berteriak ''santa.... tidak... jangan...''
astaga... apa yang dilakukan steve tengah malam begini!.. apa dia bermimpi?
aku pun mengumpulkan keberanian untuk keluar dari tempat tidur dan memeriksa kamar steve...
saat aku berdiri didepan pintu kamarnya, kuketok perlahan... tok tok, steve.. kau disitu?
tak ada jawaban, kuketok lebih keras lagi.. tetap tidak ada jawaban..
akhirnya kuputuskan untuk membuka pintu kamarnya..''ahh, ternyata tidak terkunci, sialan!''
aku memasuki kamar steve, tak ada apapun, dia tak ada disana.. aku mencari cari sekeliling rumahku, tapi tidak ada..
sampai akhirnya.. sebuah bungkusan terlihat didepan rumahku... aneh, bukankah tidak ada orang islam di sekitar sini? mengapa mereka mengirimkan daging ini..? ahsudahlah aku tidak perduli,
sebelum aku masuk ke rumah, aku melihat sekelebat bayangan melintas. merah,,,,, ya..! merah.. bajunya merah.. apakah dia santa?
ahsudahlah, bukan urusanku. lebih baik kumasak daging ini, karena aku lapar... , adikku steve masih belum terlihat..

''hmm, bisa saja santa membunuhnya, mungkin santa mengabulkan keinginanku''.... tunggu dulu! aku teringat sesuatu..

Satu Penny


Source: scaryforkids
Translate by : Alienor

Satu Penny adalah cerita seram untuk anak-anak tentang orang kaya yang menolak untuk menyisihkan uangnya untuk amal.

Hari itu di tengah musim dingin. Angin bertiup sangat dingin dan trotoar ditutupi salju.
Seorang pria baru saja selesai bekerja dan meninggalkan kantornya. Saat ia berjalan keluar dari pintu kantornya, ia melihat seorang anak laki-laki sedang duduk di sisi jalan.
Ia mengenakan celana pendek yang warnanya pudar, kemeja compang-camping dan menggigil kedinginan.

"Hai tuan, tolong berikan aku satu penny!" teriak anak itu.

"Tinggalkan aku sendiri!" teriak pria itu, sambil cepat-cepat dia masuk ke mobilnya dan pergi.

Pria itu telah mengukir karir yang sukses untuk dirinya dalam industri keuangan. Dia mempunyai uang yang sangat banyak di bank dan mempunyai rumah yang besar.
Meskipun begitu, dia tidak pernah memberikan uang sama sekali satu sen pun kepada orang miskin. Ketika orang-orang menyanyakan padanya mengapa dia tidak melakukan amal, dia hanya menjawab bahwa dia bekerja selama ini bukan untuk memberikan uangnya untuk orang malas.
Malam itu, ketika dia pulang kerja, pria itu masuk ke jalan di depan rumahnya dan terkejut melihat anak laki-laki tadi berdiri di pintu depan rumahnya.

"Hai tuan, tolong berikan aku satu penny!" kata anak itu.

Tanpa pikir panjang pria itu dengan kasar mendorong anak itu ke samping, dan langsung masuk ke rumahnya. Lalu ia duduk di ruang tamu dan menyalakan televisi.
Istrinya masuk membawa nampan dan menempatkan makan malamnya di depannya. Saat ia makan, ia kebetulan melihat keluar jendela dan melihat anak laki-laki tadi berdiri di sana, mendekap dirinya dan mencoba untuk tetap hangat dalam cuaca dingin.
Pria itu menjadi jengkel, lalu bangkit dan menutup tirai.
Keesokan paginya, ketika ia berangkat bekerja, anak laki-laki itu masih disana.

"Hai tuan, tolong berikan aku satu penny!" kata anak itu.

Ia kesal dan mengabaikannya dan masuk ke mobilnya. Rodanya berputar di salju, dan menghujani anak itu dengan es, sambil melaju pergi.
Sore itu, ketika ia kembali, anak itu sudah menunggunya. Pria itu sudah muak dan merogoh dalam-dalam di sakunya. Ia mengeluarkan recehan dan melemparkannya dengan marah pada anak itu.

"Ambil recehan sialan itu!" teriaknya. "Sekarang pergi dari pandanganku"

Anak itu mengambil uangnya dan pergi tanpa mengatakan apapun.

Setelah bekerja, pria itu berjalan keluar dari kantornya, berharap untuk melihat anak itu, tetapi tidak ada. Dia lalu pulang, dan berharap bertemu anak itu menunggunya di rumah, tetapi tidak ada juga.
Dia berjalan masuk ke rumahnya, mencium istrinya, memakan makan malamnya dan menonton acara di televisi. Tampaknya anak itu sudah meninggalkan dia sendirian.

Di tengah malam, pria itu berbaring di tempat tidurnya dengan istrinya ketika ia merasakan ada tangan kecil yang dingin menyentuh bahunya. Dia mendengar suara berbisik di telinganya, "Hai tuan, tolong berikan aku satu penny!"

Pria itu menjerit ketakutan dan lompat dari tempat tidurnya, namun ketika ia menyalakan lampu kamarnya tidak ada orang lain dikamar.
Istrinya menenangkannya dan mengatakan kalau dia pasti telah bermimpi. Ia berbaring kembali, tetapi menghabiskan malam dengam cemas dan tidak bisa tidur.

Dia mulai mengingat-ingat suatu kejadian yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu. Ketika ia masih kecil, ia dan teman-teman gengnya menjadi yang paling ditakuti di sekolah. Semua anak-anak takut pada mereka.
Ada seorang anak kecil yang ia bully setiap hari. Orang tua anak itu sangat miskin dan tidak mampu membelikannya baju baru. Ia ingat bagaimana ia sering mengejek anak miskin itu. Kadang-kadang ia memukulinya dan mencuri uang sakunya.

Ingatan pria itu masih kabur. Mendekati pagi, dia memanjat ke loteng dan mengeluarkan buku tahunan sekolahnya. Membuka lembaran demi lembaran halaman ia menemukan foto anak yang ia bully tanpa ampun.
Buku tahunan itu jatuh dari tangannya. Itu adalah anak yang sama dengan anak yang kemarin.

Secara bertahap ingatannya mulai jelas. Ia mengingat hari saat ia dan tiga temannya menyeret anak miskin itu ke sungai. Setelah memukulinya, ia melempar anak miskin itu ke dalam air sungai yang setengah membeku dan pergi tanpa berpikir panjang.
Hari berikutnya, anak miskin itu tidak masuk kelas. Dia dan teman-temannya mengira orang tua anak itu memindahkannya ke sekolah lain.

Pria itu setiap malam tidak bisa tidur. Saat makan pagi, ia tidak makan apapun. Ia benar-benar kehilangan nafsu makannya. Denga perlahan ia membuka pintu depannya dan melihat anak itu di luar menunggunya. Pria itu hampir tidak bisa bernafas.
Seolah-olah mata anak itu menusuk tajam ke jiwanya. Ia jatuh berlutut dan memohon agar anak itu mengampuninya.

"Apa yang kau ingingkan dariku?" dia menangis. "Itu sudah bertahun-tahun yang lalu...Saat kita masih kecil...Bukan cuma aku yang terlibat...Itu bukan salahku"

Anak itu hanya berdiri dan menatapnya. Orang itu mengambil segulung uang dari sakunya dan menyodorkannya ke anak itu.

"Ini, ambilah", katanya. "Itu adalah semua uang yang aku punya di dompetku."

Anak itu mengambil uang dari tangan pria itu yang bergetar dan menghilang tanpa mengatakan apapun.

Sore itu, pria itu pulang ke rumah dan memakan makan malamnya. Napsu makannya kembali dan merasa lebih baik. Kesadarannya sudah membaik. Saat malam, dia bangun dan merasa haus dan dia pergi melewati tangga untuk mengambil minum.
Lalu ia berhenti di depan pintu dapur. Di bawah sinar bulan ia bisa melihat sosok kecil bersembunyi di kegelapan.

Ada suara berbisik, "Berikan aku satu penny."

Pria itu ketakutan dan berlari keluar rumahnya dan masuk ke mobilnya. Ia pergi ke bank terdekat dan menunggu sampai buka. Lalu, ia mengambil semua uang yang ia punya. Ia menjual rumahnya dengan semua perabotannya.
Ia menjual mobilnya, televisinya dan bahkan perhiasan istrinya. Ia memasukan semua uangnya ke dalam sebuah tas. Bahkan penny.

Hari itu, saat dia berjalan, anak itu melangkah keluar dari gang dan berdiri di depannya.

"Hai tuan, tolong berikan aku satu penny!" kata anak itu.

Denga lelah pria itu meletakkan tas uangnya di kaki anak itu.

"Ini adalah semua uangku yang aku punya," kata pria itu. "Ambilah dan biarkan aku sendiri."

Anak itu mengambil tasnya dan menghilang tanpa mengatakan apapun.

Malam berikutnya, pria itu terbaring di pinggir jalan, berjuang untuk tetap hangat. Ia mengenakan sepasang celana tua dan kemeja compang-camping. Melihat disekelilingnya, ia mengambil sebuah selimut kotor, dan berusaha mati-matian untuk tertidur.

Tiba-tiba, ia mendengar langkah kaki lembut keluar dari kegelapan. Ia keluar dan berhenti di samping pria itu. Perlahan pria itu melihat ke atas. Ia melihat anak itu berdiri di sebelahnya.

"Apa yang kau inginkan?" teriak pria itu. "Aku sudah memberikan semuanya! Semuanya! Sudah tidak ada yang tersisa untuk aku berikan! Itu semua yang sudah aku berikan!"

Hantu anak kecil itu tersenyum dan berkata. " Tidak, tuan, belum semua!"

Ia mengulurkan tangannya, merobek dada pria itu dan mengambil jantung pria itu.

Sleep Tight



Source: scaryforkids
translated by: Alienor

Ada seorang anak yang sangat biasa yang menjalani kehidupan yang sangat biasa. Dia menghabiskan hari-harinya pergi ke sekolah, mengerjakan pekerjaan rumahnya, bermain dengan teman-temannya, membaca buku, menonton TV dan tidur.
Ayahnya adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang pustakawan.
Setiap malam, ketika ia pergi ke tempat tidur, ibu dan ayahnya akan datang untuk memakaikannya selimut dan ciuman selamat malam.
Mereka akan mematikan lampu dan saat mereka berjalan keluar pintu,

ayahnya selalu berkata, "Selamat malam, tidur yang nyenyak!" Ibunya akan berkata, "Jangan biarkan bedbugs menggigit."

Suatu pagi, ketika anak biasa ini berbaring di tempat tidurnya, sesuatu yang dia tidak mengerti terjadi. Dia baru saja terbangun ketika ia tiba-tiba punya perasaan aneh bahwa seseorang sedang berbaring di sampingnya.
Ketika anak itu membuka matanya, ia terkejut melihat seorang pria tua terbaring di tempat tidur di sampingnya, memegang anak itu dalam pelukannya.

Saat ketakutan, anak itu menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong tamu tak diundang dari tempat tidur.
Bertanya-tanya apakah ia telah bermimpi, anak itu mengintip di tepi tempat tidur. Pria itu ada di sana, berbaring telentang di lantai. Dia menyadari bahwa orang itu sudah mati.
Ada bau mengerikan yang datang dari mayat itu dan ada belatung merangkak di atasnya.
Anak itu menjerit dan kemudian berlari ke kamar tidur orang tuanya dan membangunkan mereka. Matanya berkaca-kaca, dia mengatakan kepada mereka bahwa ia baru saja terbangun dalam pelukan mayat.
Pada awalnya orang tuanya tidak percaya, tapi anak itu berlari keluar dan menyeret mayat itu kembali ke kamar mereka. Orang tuanya terkejut oleh pemandangan mayat tergeletak di lantai kamar tidur.

Ayahnya bangun, berpakaian dan membawa mayat itu ke forensik. Selama seharian, anak itu mencoba untuk mencari tahu bagaimana mayat itu berakhir di tempat tidurnya. Tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana ini terjadi. Apakah ini semacam lelucon gila?
Ia bertanya-tanya. Apakah seseorang bermain trik pada dirinya atau ada penjelasan yang lebih menakutkan. Apakah ada kekuatan gelap dan supranatural? Cobalah seperti yang mungkin, anak itu sebisa mungkin menemukan jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan ini.

Malam itu, saat ia berbaring di tempat tidur, orang tuanya memakaikannya selimut dan mencoba menenangkannya.

Ayahnya berkata, "Selamat malam, Ayah harap kamu tidur sangat lelap" dan Ibu berkata, "Cobalah untuk tidak membiarkan bedbugs menggigit."

Setelah mereka pergi, anak itu masih tidak nyaman, tetapi ia segera jatuh ke dalam tidurnya.
Keesokan paginya, ia terbangun dan merasakan sesuatu yang dingin dan basah terbungkus di sekelilingnya. Sekali lagi, ia membuka matanya dan merasa ngeri dan menemukan dirinya dalam pelukan mayat lain.
Sekali lagi, ia membangunkan orang tuanya dan mengatakan apa yang telah terjadi. Ibu dan ayahnya kebingungan untuk menjelaskan kejadian aneh tersebut.

Mereka terus bertanya, Bagaimana mungkin mayat masuk ke dalam kamar Anda? Bagaimana itu mungkin? Siapa yang menaruhnya di sana? Apakah mayat itu bangun dan berjalan ke sana dengan sendirinya?
Dengan rasa bingung, ayah anak itu harus membawa mayat ke forensik lagi. Anak itu mulai takut membayangkan saat tidur di malam hari nanti.
Setelah orang tuanya datang dan berkata selamat malam, ia memutuskan untuk tetap terjaga sepanjang malam untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Namun, saat malam semakin larut dan pagi mendekat, kelopak matanya terasa berat dan mulai menutup.
Segera ia tertidur lelap, mendengkur damai.

Dia bangun, pagi berikutnya, dan menemukan bahwa ia sedang berbaring di pelukan mayat yang membusuk lagi.
Anak itu bertekad untuk mengungkap misteri dan mempunyai rencana yang bagus. Dia menemukan, sepotong benang hitam tipis panjang dan diikatkan salah satu ujungnya ke tempat tidurnya. Dia mengikat ujung lainnya ke kaca di rak kamar tidurnya.
Selama malam, jika sesuatu menyentuh benangnya, itu akan menarik kaca di raknya dan suara kaca pecah akan membangunkannya.
Malam itu, anak itu pergi ke tempat tidur dengan gemetar dan ketakutan. Orang tuanya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menenangkannya.

Ayahnya berkata, "Selamat malam, cobalah untuk tidur nyenyak" dan ibunya berkata, "aku yakin malam ini bedbugs tidak akan menggigitmu."

Di tengah malam, anak itu tiba-tiba terbangun oleh suara kaca-kaca pecah. Dia bangun dari tempat tidur, ia menangkap basah ayahnya sedang menempatkan mayat membusuk di bawah selimut di sampingnya.

Anak itu menyadari bahwa ayahnya memiliki rasa humor yang benar-benar gila.

DANA



Source: Mapa_Spooky

****

Musim panas lalu, adalah musim terburukku, atau lebih tepatnya, musim terburuk bagi keluarga kami.

Usaha yang selama ini ku bangun kini telah hancur lebur dan aku terlilit hutang yang cukup banyak, hingga membuat kami akhirnya harus angkat kaki dari rumah besar kami.
Aku tidak mengkhawatirkan diriku, karena yang sebenarnya ku khawatirkan adalah istri dan anakku satu-satunya.

Dengan raut sedih, aku melirik istriku yang menenangkan anakku satu-satunya yang masih berusia 9 tahun yang terus bertanya, kemana aku akan pergi.
Sembari melihat kiri-kanan yang hanya ada rimbunan pepohonan.

Aku berkendara hingga sore hari, dan akhirnya sampai di sebuah Rumah tua, yang di jual murah oleh seseorang. Aku membelinya dengan sisa tabunganku, dan berharap bisa membangun semuanya dari awal lagi, meskipun sesungguhnya aku tidak tega dengan keadaan ini.

Rumah itu tampak sudah tua, dan bisa ku lihat, rerumputan liar yang tumbuh dan sangat jauh dari pemukiman, karena di sisi rumah kami hanya ada pohon dan pohon.

Anakku Lui, terus bertanya “dimana ini, kenapa kita ada disini?”

Matanya polos, dan aku berusaha menenangkanya dengan mengelus lembut kepalanya, berharap si gadis manisku akan lebih siap menerima keadaan kami yang menyedihkan ini.
Namun ada yang aneh dengan rumah ini, saat pertama kali melangkah masuk ke rumah ini, aku seolah mendengar sebuah suara dingin yang berbisik “keluaaar!!”

Namun saat ku lirik istriku, dia sepertinya tidak mendengarnya, dan ku pikir, mungkin aku terlalu lelah.

**

aku terbangun di tengah malam, saat aku seperti melihat Lui anakku berlarian di depan kamarku sembari tertawa cekikikkan, dan itu membuatku penasaran, apa yang di lakukan Lui malam-malam seperti ini.
Namun saat aku keluar, aku tidak menemukanya, dan saat aku memeriksa kamarnya, Lui sudah terlelap dalam ranjangnya.

**

pernah suatu sore saat aku baru saja pulang dari mengumpulkan kayu bakar, dan aku beranjak ke kamar mandi, aku merasa ada sepasang mata yang mengawasiku, dan bernafas di tengkukku.

Selalu saja, semua ini terulang. Seperti, saat aku masuk ke dalam rumah, maka aku akan mendengar suara itu lagi, semakin lama semakin jelas, dan jelas..

Bahkan setiap tengah malam, akan terdengar suara mesin jahit istriku yang seolah ada yang menggunakanya.

Hari- demi hari semakin buruk,
Aku seperti mendapatkan sebuah terror yang menakutkan.

Yang terkahir adalah, aku melihat di kamar Lui, sebuah coretan di dinding, bergambarkan kami bertiga yang seperti berpose di luar rumah, namun dengan gambaran yang mengerikan, tidak hanya itu, entah bagaimana imajinasi Lui menggambarkanya, karena aku seperti melihat bayangan di jendela rumahnya. Seperti Lui memang sengaja menggambarnya.

Aku bertanya pada Lui, apa yang dia gambar dan Lui hanya mengatakan “itu adalah Dana!”

**

1 bulan telah berlalu, aku semakin gila dengan semua itu, hingga suatu hari, ada seorang wanita tua yang bertamu di rumah kami dan mengatakan, lebih baik kami meninggalkan rumah itu.
Aku semakin takut, dan meminta istriku agar segera pergi bersama Lui saat itu juga.

Ketika aku sedang menyetir mobil, Lui menatapku dan mengatakan “dia adalah Dana!”

SUMUR

Suatu hari saat aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak mau berhenti menangis. Itu sangat mengangguku, lalu aku membunuhnya dan melemparnya ke dalam sumur.
Hari berikutnya, ketika aku melihat kedalam sumur, tubuhnya sudah tidak ada.
Ketika aku berumur 12 tahun, aku berdebat dengan teman baikku tentang hal bodoh. Dia membuatku sangat marah dan aku membunuhnya dan melemparnya ke dalam sumur.
Hari berikutnya, ketika aku melihat kedalam sumur, tubuhnya sudah tidak ada.
Saat aku berumur 18 tahun, pacarku hamil. Aku tidak mau menjadi seorang ayah, jadi aku membunuhnya dan melemparnya ke sumur.
Hari berikutnya, ketika aku melihat kedalam sumur, tubuhnya sudah tidak ada.
Ketika aku berumur 24 tahun, aku bekerja di sebuah kantor dan bosku selalu marah padaku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi aku membunuhnya dan melemparnya kedalam sumur.
Hari berikutnya, ketika aku melihat kedalam sumur, tubuhnya sudah tidak ada.
Ketika aku berumur 30 tahun, ibuku sakit dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Aku tidak mau mengurusnya, jadi aku membunuhnya dan melemparnya ke dalam sumur.
Hari berikutnya ketika aku melihat ke dalam sumur, tubuhnya masih disana. Setelah itu aku memeriksanya setiap hari, tapi tubuhnya tidak menghilang.
Kenapa tubuh ibuku tidak menghilang?